Furusato : The Original Washoku and Yoshuku

Outdoor Facade

Perkembangan dunia kuliner Jepang, tidak lepas dari kebijakan The Chrysanthemum Throne, yang telah ada semenjak tahun 660 SM. Di era modern Jepang, yang diawali dari restorasi Meiji, perkembangan kuliner Jepang menjadi lebih kaya dan bervariasi, dengan mulai menerima ‘pengaruh’ asing dalam kuliner Jepang seperti makanan yang digoreng dan memakan daging sapi selain ikan.

Perkembangan dunia kuliner Jepang dilanjutkan di Era Showa, oleh Kaisar Hirohito. Era Showa yang dimulai pada tahun 1926 -1989, menjadikan Jepang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, yang memberikan efek domino di bidang kuliner, salah satunya dengan permintaan seafood yang tinggi di dalam negeri Jepang sehingga harus mengimpor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan seafood di Jepang.

Khususnya ikan salmon, ratusan tahun lalu, masyarakat Jepang memasak ikan salmon terelebih dahulu agar terbebas dari parasit sebelum dimakan. Tetapi semenjak tahun 1980-an, masyarakat Jepang mulai memakan daging salmon mentah untuk sushi maupun shasimi. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah Norwegia yg telah membudidayakan salmon farming, yang berkembang hingga saat ini baik yang ada di Norwegia maupun di Tasmania, Australia.

Inovasi dari dua era modern Jepang ini menginspirasi Furusato untuk membuat menu Washoku (masakan original Jepang) dan Yoshuku (masakan Jepang yang mendapat pengaruh dari luar Jepang / Barat). Furusato yang berarti kampung halaman ini, berlokasi di kawasan Business District Jakarta di Jalan Jendral Sudirman dengan konsep Izakaya.

Dengan relaxing ambience interior, Furusato mempunyai 2 lantai dengan 2 private rooms di lantai 1 dan 6 private rooms di lantai 2. Restoran yang baru berdiri ini tahun 2020 ini, dipimpin seorang Washoku Chef Ryohei Tsuruta yang sudah berpengalaman di dunia Japanese authentique food semenjak tahun 2008.

Semenjak situasi pandemi saat ini, Furusato menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sesuai yang dianjurkan pemerintah, tanpa mengurangi kenyamanan Anda.

 

Menu

Salmon Sashimi

Japanese Speciality Cuisine ini identik dengan raw and utterly fresh. Bagitupun cara memotong daging ikan maupun seafood adalah sebuah seni bagi Japanese Chef. Salmon Sashimi disajikan bersama dengan Otoro atau Fat Tuna, Scallop yang berasal dari perairan di sekitar Hokkaido, Shimesaba dari Aomori, dan Salmon dari Tasmania, Australia. Otoro sendiri merupakan the fattiest part of the fish dari Ikan Tuna, yang letaknnya di antara bagian perut dan insang. Menyantap Otoro akan memberikan sensasi seperti melt di mulut anda dan sashimi terasa lebih manis.

 

Ebi Furai

Ebi Furai merupakan Yoshuku yang populer, dan dimulai dari Era Meiji yang membuka diri terhadap dunia luar, termasuk cara memasak dengan cara menggoreng. Satu porsi Signature Menu dari kota Nagoya ini, terdiri dari 3 buah tiger prawns. Sedangkan untuk side dish menggunakan tartar sauce yang merupakan campuran dari Japanese Mayo, onion, shiso, lemon, gherkins, serta boiled eggs.

 

Niku Udon

Jepang mempunyai 3 jenis mie yang sangat popular di seluruh dunia yakni Soba, Ramen dan Udon. Khusus untuk Udon, dibuat menggunakan wheat flour, salt, dan water, serta mempunyai tekstur yang tebal,sedikit kenyal, serta berwarna putih mengkilap. Karena terbuat dari tepung gandum yang mempunyai rasa yang ‘ringan’, sehingga Udon bisa dikombinasikan dengan berbagai macam kaldu dan rasa.

Cara penyajian Udon nada 2 jenis yaitu Hot Udon yang biasa disajikan saat musim dingin di Jepang, dan Cold Udon, yang biasa disajikan pada saat musim panas. Niku Udon sendiri merupakan jenis Hot Udon dengan bumbu broth, soy sauce, mirin ditambah dengan dry mushroom dan US Prime Beef sebagai topping-nya.

 

Ikura Don

Donburi atau lebih popular dengan nama Don, semenjak abad ke-13 di era Muromachi sampai saat ini telah berevolusi menjadi beberapa varian. Lebih dulu dikenal dengan nama Honshu yang awalnya merupakan menu vegetarian dan hanya disajikan di kuil, hingga kemudian berkembang di abad ke-16 pada masa era Edo dengan nama Kendon ya.

Varian Don, yang ada saat ini merupakan pengembangan di abad ke 19, pada era Meiji. Termasuk Ikura Don, yang diatasnya diberi Red Caviar atau lebih dikenal dengan Salmon Roe, mempunyai sedikit rasa salty atau ditambah dengan seaweed yang digunakan sebagai garnish dan wasabi sebagai condiment.

 

Chicken Nanban

Seperti Ebi Furai, Chicken Nanban termasuk Yoshuku, dan pertama kali populer di prefektur Miyazaki di bagian selatan Pulau Kyushu. Menggunakan boneless paha ayam yang banyak memiliki kandungan lemak sehingga mempunyai rasa yang lebih gurih, Chicken Nanban dibumbui dengan campuran mirin, vinegar, soy sauce, dan seaweed sebelum dimasak dengan cara digoreng. Sedangkan untuk original side dish, tartar sauce merupakan pairing terbaik Chicken Nanban.

 

Arigatou Gozaimasu

 

 

Furusato Izakaya

Sudirman Suites Apartment

Jl. Jend. Sudirman No.36

Jakarta Pusat 10210

P: +62811 925 0020

Email: rsvp@furusatoizakaya.com

Instagram: furusatoizakaya

 

info@kecapasin.com

https://kecapasin.com

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *